WIRO SABLENG
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
Episode : BIDADARI DUA MUSIM
Tiba-tiba satu bayangan putih berkelebat. Tahu-tahu seorang kakek berselempang kain putih, berkumis dan berjanggut seputih kapas telah berdiri di hadapan Ken Parantili. Di tangan kanan orang tua Ini memegang sebuah guci tembus pandang berisi air bening.
"Dengan izin Para Dewa, dengan lindungan kasih sayang Yang Maha Kuasa, aku mohon masukkan jabang bayi itu ke dalam guci ini." Berkata si orang tua.
"Resi, aku...." Ken Parantili tidak bisa meneruskan ucapan. Perlahan-lahan tangan kanan yang memegang jabang bayi diangkat, didekatkan ke atas guci tembus pandang. Ketika genggaman dilepas. Jabang bayi merah langsung masuk ke dalam guci.
1MALAM sunyi dan dingin di bantaran Kali Gondang tak Jauh dari desa Kebonarum. Hampir bersamaan waktunya ketika Raja Mataram dan rombongan meninggalkan tempat rahasia di Sumur Api dalam perjalanan menuju Kotaraja. Hujan turun rintik-rintik.
Bulan biru masih menggantung indah di langit Mataram, memancarkan cahaya sejuk. Di satu tikungan kali yang aliran airnya bergelombang deras terlihat sebuah bangunan candi kecil, menghitam di bawah bayang-bayang sebuah pohon besar yang tumbuh miring.
Pohon telah tumbuh lebih dari seratus tahun, hampir sama dengan usia candi. Konon pohon itu ditanam ketika candi mulai dibangun.
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #185 : Jabang Bayi Dalam Guci Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Home >
Unlabelled
> Wiro Sableng #185 : Jabang Bayi Dalam Guci
Friday, 14 October 2016
Wiro Sableng #185 : Jabang Bayi Dalam Guci
About The Author
Unknown
Penulis adalah seorang pelajar yang masih duduk di bangku SMA, ia telah banyak menerima pengalaman yang pahit maupun manis dari dunia maya ini, jadi seringlah berkunjung ke blog ini untuk menambah wawasan kita.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan baik dan sesuai artikel diatas.
janga taruh link aktif atau komentar agan saya angap spam